Banyak yang harus Anda ketahui tentang employee retention. Apalagi dalam perusahaan memang ada banyak sekali hal yang berkaitan penuh dengan retensi. Anda pasti sudah pernah memahami bahwa retensi adalah sebuah strategi untuk mempertahankan loyalitas karyawan.
Loyalitas karyawan memang sangat dibutuhkan dalam kemajuan perusahaan. Tanpa adanya sifat loyal dari pekerja, perusahaan tidak akan mendapat dukungan penuh untuk mencapai tujuannya. Memang sangat penting untuk menumbuhkan loyalitas pegawai terlebih dahulu.
Jika pegawai sudah loyal terhadap perusahaannya, maka ketika perusahaan akan bangkrut semua karyawannya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaannya agar tetap berdiri. Membangun loyalitas ini harus dengan memahami tentang employee retention.
Sebagai pendiri sebuah usaha, Anda harus memahami dengan benar apa saja hal yang berkaitan dengan retensi. Jika masih belum pernah mendengar dan memahami apa saja hal yang berkaitan dengan employee retention, coba perhatikan beberapa hal berikut ini.
8 Fakta Tentang Employee Retention
Terdapat beberapa fakta mengenai employee retention yang sudah seharusnya Anda pahami. Fakta – fakta ini akan sangat membantu dalam memudahkan memahami cara mengelola retensi karyawan. Inilah beberapa fakta menarik yang berkaitan dengan retensi pegawai.
1. Tidak semua loyalitas tumbuh sejak awal
Fakta tentang employee retention yang pertama adalah tidak semua loyalitas tumbuh sejak awal. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan kepribadian antara 1 orang dengan orang lainnya. Sifat loyal memang tidak dimiliki oleh semua orang sehingga perlu ditumbuhkan.
Jika Anda bertemu dengan orang yang kebetulan memiliki sifat loyal, maka hal ini adalah keberuntungan. Tanpa harus berusaha keras dan melakukan banyak hal, pegawainya sudah cukup loyal pada perusahaan sehingga Anda tidak perlu khawatir tidak dipedulikan pegawai.
Sedangkan jika suatu saat nanti bertemu dengan calon pegawai yang memiliki kemampuan hebat di bidangnya, Anda harus tetap menerimanya meskipun tidak loyal. Hal ini karena mungkin saja loyalitas tersebut masih bisa dibangun dan dibentuk di kemudian hari.
2. Kesan pertama akan menimbulkan loyalitas
Fakta menarik lainnya tentang employee retention adalah kesan pertama juga bisa menimbulkan loyalitas. Namun kesan pertama ini harus baik. Kesan pertama adalah pendapat atau perasaan seseorang ketika baru pertama kali bertemu dan berbincang dengan orang itu.
Untuk membuat kesan pertama yang dapat menimbulkan loyalitas, Anda bisa mencoba menjadi sosok pengayom dan sangat peduli. Biasanya orang akan mudah merasa loyal dengan sikap seperti itu. Sehingga mereka merasa lebih baik melakukan hal baik yang sama.
Kesan pertama juga bisa membunuh rasa loyalitas dan bahkan menghilangkan rasa hormat. Hal ini pasti terjadi karena kesan pertamanya memang buruk. Jadi pastikan untuk selalu bersikap baik pada pertemuan pertama dan terus bersikap baik bahkan di hari – hari selanjutnya.
Baca Juga: 3 Program Pelatihan Untuk Meningkatkan Retensi Karyawan
3. Selalu ada kesulitan dalam menimbulkan loyalitas
Jika Anda berusaha memahami tentang employee retention, pasti juga akan menemukan fakta bahwa untuk menimbulkan loyalitas ini selalu ada kesulitan. Apalagi memang tidak semua orang bisa loyal sejak awal. Sehingga wajar saja jika ada kesulitan dalam menumbuhkannya.
Kesulitan dalam menimbulkan rasa loyal pada perusahaan memang biasanya dirasakan ketika berusaha merubah orang yang pada dasarnya memang tidak loyal. Namun kesulitan ini bisa tetap dihadapi jika berusaha dengan baik. Meskipun nantinya akan membutuhkan waktu lama.
Tetapi ada juga kasus yang menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang loyalitasnya sangat sulit ditumbuhkan bahkan tidak bisa sama sekali. Namun hal paling penting adalah bagaimana dalam sebuah perusahaan setidaknya Anda memiliki antara 1 – 2 orang yang mau loyal.
4. Membutuhkan penjelasan mengenai pengembangan karir
Dalam mempertahankan employee retention, Anda juga harus memahami bahwa fakta tentang employee retention adalah dalam prosesnya juga membutuhkan penjelasan mengenai pengembangan karir. Hal ini memang seharusnya dijelaskan pada para pekerja di tempat kerja.
Dengan adanya penjelasan mengenai pengembangan karir, para pekerja akan merasa bahwa mereka memiliki kesempatan untuk berkembang. Mereka juga akan merasa bahwa dirinya tidak hanya akan terjebak di skill dan pekerjaan yang sama, namun bisa lebih leluasa lagi.
Bahkan jika bisa pengembangan karir ini harus dijelaskan di awal ketika pegawai baru saja bergabung. Dengan begitu sejak awal bergabung mereka sudah memiliki gambaran tentang karirnya di masa depan dan tidak perlu khawatir dengan karirnya yang sangat monoton.
5. Tidak bisa dibanding – bandingkan
Kemudian retensi ini juga tidak bisa dibanding – bandingkan dengan yang lainnya. Retensi memiliki definisi cukup umum menyangkut tingkat loyalitas seorang karyawan. Namun dalam prakteknya tentu tingkat loyalitas tidak bisa dibanding – bandingkan karena tergantung kondisi.
Fakta tentang employee retention ini harus diperhatikan dan diingat dengan baik. Jika Anda sejak awal sudah membandingkan antara tingkat keloyalan 1 orang dengan orang lainnya, maka kemungkinan loyalitas itu sendiri bisa menurun. Bahkan sejak awal tingkatan ini tidak bisa disamakan.
6. Tidak bisa dituntut dan dipaksakan
Selain tidak bisa dibanding – bandingkan, retensi ini juga tidak bisa dituntut atau dipaksakan. Memang semua perusahaan sudah pasti mengharapkan adanya loyalitas dari pegawainya. Namun ketika sudah dilakukan banyak usaha dan tidak berhasil, sebaiknya jangan dipaksakan.
Tuntutan dari perusahaan untuk karyawannya agar loyal juga biasanya dilakukan secara halus dan transparan. Dengan kata lain tidak terang – terangan. Hal ini karena keloyalan seharusnya sudah menjadi kesadaran diri dari masing – masing pekerja yang bekerja di perusahaan itu.
Jadi hal paling penting adalah mencoba melakukan usaha untuk menumbuhkan loyalitas pada seseorang. Namun ketika sudah tidak bisa, maka Anda harus mengingat fakta tentang employee retention ini dengan sebaik mungkin.
7. Membutuhkan kepedulian dan perhatian
Kepedulian dan perhatian adalah dua hal yang pasti dibutuhkan oleh karyawan. Biasanya karyawan memang selalu memberikan imbal balik sesuai dengan apa yang mereka terima. Jika perhatian dan kepedulian ini didapatkan, pegawai juga bisa memberikan perhatian yang sama.
Memang jika bicara tentang employee retention, faktanya retensi membutuhkan kepedulian dan perhatian terlebih dulu. Bentuk peduli dan perhatian yang bisa diberikan adalah dengan memperhatikan kesejahteraan dan Kesehatan karyawannya.
Tanpa adanya kepedulian dan perhatian, maka sulit sekali menimbulkan loyalitas. Apalagi sebenarnya rasa peduli dan perhatian ini juga menjadi bagian dari strategi ampuh untuk retensi pegawai. Jadi pastikan Anda melakukannya di perusahaan tanpa memandang apapun.
8. Selalu membutuhkan penghargaan
Penghargaan juga sangat dibutuhkan dalam employee retention. Sebaiknya dalam mengelola usaha, jangan sampai meremehkan perihal penghargaan kepada orang lain. Apalagi banyak orang merasa kurang nyaman dan tidak betah bekerja tanpa adanya sebuah penghargaan.
Penghargaan sebenarnya juga tidak sulit dilakukan. Bahkan sudah seharusnya penghargaan dilakukan secara otomatis tanpa harus dipelajari dalam retensi ini. Dengan banyak belajar tentang employee retention, tentu Anda akan lebih mudah menentukan strategi retensinya.
Leave Comment
Your email address will not be published, Required fields are marked