Rekomendasi Skill dan Kompetensi untuk Posisi HR System Analyst

Meskipun dalam kesehariannya, HR perusahaan dibantu oleh HR assistant. Namun, untuk mengelola database karyawan atau yang berkaitan dengan teknologi informasi, perusahaan membutuhkan seorang HR system analyst yang harus memiliki skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst secara khusus.

Dimana dalam melakukan pekerjaannya, HR system analyst ini akan bekerja sama dengan HR perusahaan dan juga HR assistant. Apa saja tugas dari HR system analyst ini? dan apa saja skill yang harus dikuasainya? Yuk cari tahu mengenai hal itu dalam pembahasan berikut ini!

Pengertian Serta Rekomendasi Skill dan Kompetensi untuk Posisi HR System Analyst

Secara garis besar, system analyst adalah seseorang yang bekerja di bidang teknologi informasi. Khususnya yang berkaitan dengan aktivitas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, serta pemilihan. Sekaligus melakukan penerapan sebuah sistem ataupun perangkat lunak yang digunakan/dibutuhkan oleh sebuah perusahaan.

Dengan kata lain, HR system analyst merupakan seseorang yang ahli dalam bidang IT bertugas untuk membantu HR perusahaan menyelesaikan pekerjaannya. Dimana tugas-tugas yang dimaksud antara lain melakukan penelitian, perencanaan, penggkoordinasian, dan juga pemilihan serta penerapan sistem dan juga perangkat lunak yang dibutuhkan oleh seorang HR perusahaan. 

Salahsatunya yaitu yang berkaitan dengan pemilihan dan penerapan sistem serta perangkat lunak yang digunakan untuk penginputan dan pengelolaan database karyawan. Dengan tugas-tugasnya tersebut, bisa dikatakan, bahwa seorang HR system analyst haruslah orang-orang yang benar-benar memahami IT serta memiliki skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst.

Baca Juga: Pemecahan Masalah Efektif

Perbedaan HR System Analyst dan Software Developer

Sekilas, HR system analyst bisa dikatakan hampir mirip dengan pengembang perangkat lunak atau yang dikenal juga dengan software developer. Meskipun memang keduanya sama-sama berkaitan dengan teknologi informasi (IT), namun sebenarnya keduanya jelas berbeda. 

Dimana perbedaan tersebut berkaitan dengan jenis pekerjaan IT yang dilakukan. Salah satunya yaitu jika software developer bekerja dalam membuat perangkat lunak, maka tidak demikian dengan HR system analyst.

Hal ini dikarenakan, dalam kesehariannya, seorang HR system analyst yang umumnya memiliki skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst ini biasanya bekerja dengan menggunakan ataupun mengoperasikan perangkat lunak (software) yang telah ada dalam sebuah perusahaan.

Barulah jika perangkat lunak yang digunakan tersebut mengalami masalah/kendala. Maka seorang HR system analyst hendaknya bisa memecahkan masalah tersebut, dengan melakukan sejumlah perbaikan.

Perbedaan lainnya dari HR system analyst dan juga software developer ini yaitu yang mana HR system analyst biasanya dituntut untuk bisa menggunakan perangkat lunak (software) dalam berbagai pengaturan. Sementara software developer biasanya bekerja dalam bidang pengkodean aplikasi baru.

Pada umumnya, untuk menjadi seorang HR system analyst ini, seorang ahli IT harus memahami dasar-dasar program komputer terlebih dahulu. Maka tak heran, jika sebelum menempati posisi tersebut, HR system analyst ini dulunya adalah seorang programmer

Dengan kata lain, jenjang karir seorang HR system analyst ini diawali sebagai programmer. Sementara jenjang karir tertinggi dari posisi HR system analyst ini tak lain adalah menjadi seorang senior system analyst dalam sebuah perusahaan.

Lalu bagaimana dengan software developer? Pada umumnya, seorang software developer ini dituntut untuk memiliki pengalaman yang cukup serta gelar akademik yang lumayan tinggi. Biasanya, seorang software developer ini akan menyelesaikan pendidikan akademiknya sebagai seorang ahli IT. Barulah kemudian, mereka akan melanjutkan pendidikan di bidang software developer, dengan gelar master. 

Tugas Seorang HR System Analyst

Karena perannya sebagai seorang ahli IT yang membantu pekerjaan HR perusahaan. Maka tentunya  seorang HR system analyst ini hendaknya bisa mengembangkan kemampuannya dalam bidang IT, dan menggabungkannya dengan skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst yang dimilikinya, untuk kebutuhan HR dan perusahaan tempatnya bekerja.

Adapun tugas-tugas dari HR system analyst ini antara lain:

  • Menerjemahkan keinginan HR perusahaan menjadi sebuah rancangan sistem yang dibutuhkan oleh HR perusahaan
  • Merancang sebuah aplikasi untuk memudahkan kinerja dan pekerjaan HR perusahaan. Baik itu aplikasi yang bisa digunakan di PC maupun yang bisa diakses via mobile
  • Melakukan analisa yang berkaitan dengan pemilihan dan juga penghitungan biaya penerapan sebuah sistem informasi
  • Melakukan studi kelayakan terhadap sistem informasi yang akan diterapkan di perusahaan
  • Melakukan penginputan dan pengelolaan database karyawan
  • Membantu HR perusahaan dan juga HR assistant dalam melakukan penghitungan dan pembuatan laporan mengenai remunerasi karyawan
  • Membantu HR perusahaan dalam membuat laporan bulanan. Khususnya dalam bidang penginputan laporan bulanan ke dalam database perusahaan

Skill dan Kompetensi untuk Posisi HR System Analyst

Pada umumnya, seorang HR system analyst diharuskan memiliki sejumlah skill dan kompetensi yang meliputi:

1. Kemampuan untuk Memahami Bahasa Pemrograman

Karena tugasnya berkaitan dengan sistem informasi perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi yang dibutuhkan oleh HR perusahaan. Maka tentunya skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst yang perlu dikuasai terlebih dahulu yaitu kemampuan untuk memahami bahasa pemrograman.

Dimana skill tersebut juga menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang programmer, pengembang perangkat lunak (software developer), ataupun profesi lainnya yang berkaitan dengan teknologi informasi (IT) lainnya.

2. Kemampuan untuk Menggunakan dan Memperbaiki Sistem Informasi yang Digunakan

Skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst lainnya yang perlu dikuasai selain memahami bahasa pemrograman adalah kemampuan untuk menggunakan sistem informasi yang digunakan dalam perusahaan tempatnya bekerja.

Bukan hanya itu saja, seorang HR system analyst juga dituntut untuk bisa memperbaiki sistem informasi yang digunakan, bilamana sistem informasi tersebut mengalami sejumlah kendala/kerusakan. 

3. Kemampuan untuk Melakukan Analisa

Selain dituntut untuk bisa memahami bahasa pemrograman, skill dan kompetensi lainnya yang harus dimiliki oleh seorang HR system analyst adalah kemampuan untuk melakukan analisa secara tepat. Khususnya yang berkaitan dengan analisa bisnis yang diinginkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Juga: The Power Excellent Execution

4. Bisa Melakukan Proses Administrasi Sistem

Selain bisa menggunakan dan juga memperbaiki sistem operasi yang mengalami masalah, seorang HR system analyst juga dituntut untuk bisa melakukan proses administrasi sistem. Dalam arti, seorang HR system analyst harus bisa mengevaluasi sebuah sistem operasi, agar sistem operasi yang ia gunakan tersebut, bisa digunakan juga oleh karyawan lainnya. Misalnya oleh HR assistant ataupun HR perusahaan itu sendiri.

5. Bisa Bekerjasama

Sama halnya dengan HR assistant yang akan bekerjasama dengan HR perusahaan, maka hal ini juga berlaku untuk seorang HR system analyst. Dimana dalam kesehariannya, HR system analyst akan bekerjasama dengan HR perusahaan dan juga HR assistant.

Dengan kata lain, untuk menjadi seorang HR system analyst. Selain bisa menguasai skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst seperti yang telah disebutkan pada poin-poin di atas. Anda juga perlu memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang/pihak lain. Khususnya dengan HR perusahaan, dan juga HR assistant.

6. Berpikir Logis

Untuk memahami kinerja dari sebuah sistem informasi/pemrograman yang digunakan perusahaan, seorang HR system analyst hendaknya memiliki kemampuan untuk selalu berpikir secara logis. Dengan demikian, HR system analyst diharapkan bisa langsung memahami sistem informasi ataupun pemrograman yang digunakan perusahaan, tanpa harus bergantung pada pendapat orang lain.

7. Selalu Kritis

Selain berpikir secara logis, seorang HR system analyst juga hendaknya untuk selalu berpikir kritis. Skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst tersebut diperlukan agar seorang HR system analyst bisa langsung menyadari bilamana sistem informasi yang digunakan tengah mengalami kendala/kerusakan.

Baca Juga: Membangun Keterampilan Berpikir: Critical Thinking

Bukan hanya sekedar menemukan penyebab dari kendala itu saja, namun juga dengan selalu berpikir kritis ini, memungkinkan seorang HR system analyst bisa langsung mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. Jika memungkinkan, diharapkan seorang HR system analyst ini juga bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem informasi tersebut sendiri, dan tanpa bantuan orang/pihak lain.

8. Kreatif dan Inovatif

Selain yang telah disebutkan diatas, skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst lainnya yaitu selalu berpikir kreatif dan inovatif. Dalam arti, seorang HR system analyst hendaknya bisa menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam mencari dan menemukan ide-ide serta cara-cara baru dalam penggunaan berbagai sistem informasi dan sejumlah aplikasi lainnya, yang berkaitan dengan teknologi informasi perusahaan.

Baca Juga: Membangun Keterampilan Berpikir: Creative Thinking

9. Kemampuan Multitasking 

Karena seperti diketahui, seorang HR system analyst biasanya melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan dan juga perbaikan sistem informasi perusahaan. Sementara di sisi lain, HR system analyst juga dituntut untuk bisa membantu pekerjaan HR perusahaan, yang berkaitan dengan pengoperasian sistem informasi.

Diantaranya seperti melakukan input database karyawan, melakukan penghitungan dan pembuatan mengenai remunerasi karyawan, pembuatan laporan bulanan, dan yang lainnya. Dimana dalam pelaksanaannya, mungkin saja sejumlah pekerjaan tersebut harus diselesaikan secara bersamaan dan tepat waktu.

Dengan kata lain, seorang HR system analyst dituntut untuk bisa memiliki kemampuan multitasking yang baik. Dimana dengan skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst tersebut memungkinkan seorang HR system analyst ini bisa melakukan sejumlah pekerjaan sekaligus, dalam waktu yang hampir bersamaan.

10. Pintar Membagi Waktu

Meskipun memiliki kemampuan multitasking yang baik, seorang HR system analyst ini juga hendaknya bisa membagi waktu dengan baik. Dalam arti, seorang HR system analyst hendaknya bisa memilih pekerjaan mana yang harus diselesaikan lebih dahulu, dan mana saja yang bisa ditangguhkan untuk sementara waktu.

Karena jika tidak pintar membagi waktu dan memilih pekerjaan yang harus didahulukan. Maka bisa dipastikan, semua pekerjaan yang dilakukan tidak bisa cepat selesai, atau mungkin malah meleset dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.
Itu dia beberapa skill dan kompetensi untuk posisi HR system analyst yang perlu Anda ketahui. Semoga penjelasan diatas bisa menambah pengetahuan Anda seputar pekerjaan, tugas, dan juga skill yang harus dikuasai oleh ahli IT, yang memiliki peran cukup penting bagi seorang HR perusahaan ini.

Berlangganan Newsletter

Jika anda tertarik mendapatkan update terkait learning management system, silahkan isi form berikut ini.

0 Comment

Leave Comment

Your email address will not be published, Required fields are marked





Related Article
Kezia Amalia

Sekilas, customer agent sales dengan sales pada umumnya tidak jauh berbeda. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Untuk menjadi seorang customer agen

Kezia Amalia

Meskipun memang tidak semua orang mengalaminya, namun mungkin Anda pernah dihadapkan pada 2 pilihan karir, dan Anda bingung memilih karir mana yang

Unduh Codemi Learning Hub Annual Report 2022

X