Meskipun memang tidak semua orang mengalaminya, namun mungkin Anda pernah dihadapkan pada 2 pilihan karir, dan Anda bingung memilih karir mana yang sesuai dengan diri Anda. Jika hal tersebut terjadi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan seseorang yang memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor.
Mengenai hal ini mungkin Anda mulai bertanya-tanya, “bukannya counselor hanya menangani kesehatan mental saja?” Namun ternyata tidak demikian. Hal ini dikarenakan, masih ada banyak jenis-jenis dari counselor, selain counselor untuk kesehatan mental saja. Salah satunya yaitu jenis counselor yang akan dibahas kali ini. Untuk itu yuk simak penjelasannya berikut ini!
Definisi Serta Skill dan Kompetensi untuk Posisi Counselor
Secara garis besar, counselor adalah sebuah jasa ataupun seseorang yang akan membantu Anda dalam memberikan jalan keluar (solusi) atas masalah yang tengah dihadapi saat ini. Mengenai counselor ini, mungkin selama ini Anda hanya mengenal counselor yang berkaitan dengan masalah kesehatan saja.
Namun sebenarnya bukan hanya itu saja. Karena ada berbagai jenis counselor yang tentunya memiliki fungsi yang berbeda. Seperti counselor yang berkaitan dengan masalah pekerjaan contohnya. Dimana jenis counselor yang satu ini akan membantu Anda dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan masalah pekerjaan.
Seperti masalah sulitnya memilih karir yang tepat untuk Anda, bagaimana menghadapi masalah di kantor/perusahaan, bagaimana membuat diri menjadi lebih bersemangat dalam bekerja, dan semacamnya.
Dengan perannya tersebut, maka bisa dikatakan tidak semua orang bisa menjadi seorang counselor. Setidaknya dia harus menguasai sejumlah skill dan kompetensi untuk posisi counselor terlebih dahulu, sebelum akhirnya bekerja di posisi tersebut. Khususnya skill dan kompetensi yang berkaitan dengan jenis counselor yang dipilih.
Dari penjelasan diatas bisa diketahui bahwa counselor adalah seseorang yang membantu individu untuk memahami dirinya, karir/pekerjaannya, kehidupan pribadinya, ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan dirinya sendiri.
Biasanya, seorang counselor akan memberikan bimbingan secara profesional. Termasuk diantaranya dengan menggali mengenai latar belakang, kemampuan, keinginan dan ketertarikan dari seseorang yang meminta konsultasi padanya (klien).
Jenis-jenis Counselor
Seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa counselor tidak hanya terdiri dari 1 jenis saja. Karena ada beberapa jenis lainnya yang dibedakan berdasarkan fungsi dan bidang konseling yang digelutinya.
Hal ini juga sebenarnya yang membedakan mengenai skill dan kompetensi untuk posisi counselor yang satu dengan counselor lainnya. Adapun jenis-jenis counselor yang dimaksud antara lain:
1. Guidance Counselor
Jenis counselor yang pertama dikenal dengan istilah counselor bimbingan (guidance counselor). Dimana counselor yang satu ini bekerja di lingkungan sekolah, dengan tugas dan peran untuk membantu semua siswa saat mengikuti program belajar di sekolah.
Bukan hanya itu saja, seseorang yang memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor dengan jenis guidance counselor juga ini biasanya juga akan membuat agenda khusus, untuk mengadakan pertemuan antara guru dan juga orangtua murid.
Selain itu, guidance counselor juga akan membantu siswa dalam mengenali perilaku, perkembangan dalam mengikuti pembelajaran, rencana untuk melanjutkan pendidikan, ataupun rencana untuk mencari pekerjaan nantinya, setelah lulus dari sekolah tersebut.
Baca Juga: Being Positive at Work
2. Counselor di Bidang Kesehatan Mental (Mental Health Counselor)
Selain guidance counselor, jenis counselor lainnya yang mungkin sering Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan istilah counselor kesehatan mental (mental health counselor). Dimana counselor dengan jenis ini akan memberikan bimbingan konsultasi dan juga terapi bagi orang-orang yang mengalami masalah mental.
Biasanya, counselor jenis ini terlebih dahulu diharuskan untuk memiliki sertifikat CCMHC (Certificate Clinical Mental Health Counselor), sebelum membuka tempat praktek. Selain harus memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor tentunya.
3. Adoption Counselor
Selain kedua jenis counselor diatas, counselor lainnya yang mungkin masih terasa asing bagi Anda dinamakan dengan adoption counselor. Sesuai namanya, counselor yang satu ini akan memberikan bimbingan bagi anak-anak yang akan diadopsi, serta para orangtua yang akan mengadopsi anak-anak dari panti asuhan.
Beberapa tugas dari adoption counselor ini antara lain:
- Melakukan wawancara dengan orangtua yang akan mengadopsi anak
- Memfasilitasi pertemuan antara anak-anak dan orangtua yang akan mengadopsi
- Melakukan pemantauan terhadap setiap anak yang dilakukan setelah mereka diadopsi oleh orangtua angkat
- Melakukan pencatatan terhadap riwayat kesehatan dari anak-anak adopsi, dan yang lainnya
4. Trauma Counselor
Jenis counselor lainnya yang tentunya dituntut untuk memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor dikenal dengan nama trauma counselor. Dimana jenis counselor yang satu ini akan membantu seseorang yang mengalami suatu trauma, yang berpengaruh pada emosi dan juga psikis dirinya.
Untuk menjadi seorang trauma counselor, setidaknya Anda perlu mengantongi sertifikat CCTP (Certified Clinical Trauma Profesional). Dalam melakukan konsultasi, trauma counselor biasanya akan memberikan terapi dan saran untuk program perawatan selanjutnya.
5. Marriage Counselor
Bukan hanya berkaitan dengan masalah pribadi saja, counselor juga akan membantu pasangan suami istri dalam menghadapi masalah rumah tangga yang mereka hadapi. Beberapa diantaranya seperti memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal berikut ini. Antara lain:
- Kondisi kesehatan mental setelah menikah
- Tujuan dan target dalam berkeluarga
- Masalah komunikasi diantara suami istri
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Masalah ketidaksuburan (fertility), dan yang lainnya
6. Rehabilitation Counselor
Rehabilitation counselor merupakan jenis counselor yang akan membantu seseorang/klien dalam menghadapi lingkungan sekitarnya, setelah dirinya mengalami kejadian yang cukup menyedihkan/mengerikan.
Contohnya konsultasi bagi korban bencana alam, seseorang yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas ataupun kecelakaan kerja, mantan narapidana, mantan pecandu narkoba serta minuman keras, dan yang lainnya. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh counselor dengan jenis ini antara lain:
- Membantu dalam mencarikan pekerjaan
- Membantu dalam menemukan potensi yang dimiliki klien, dan menyarankan untuk menemukan seorang trainer yang akan memberikan sejumlah pelatihan
- Menyarankan untuk memulai melakukan gaya hidup sehat, dan yang lainnya
7. Career Counselor
Sesuai namanya, career counselor akan membantu Anda dalam menangani masalah-masalah pekerjaan, ataupun memberikan solusi tentang pilihan karir yang bisa Anda pilih. Dalam pelaksanaannya, seorang career counselor biasanya akan memberikan konsultasi yang dikenal dengan istilah career coach ataupun job coach.
8. Admissions Counselor
Berbeda dengan guidance counselor yang bekerja di sekolah, dan membantu para siswa dalam menghadapi proses pembelajaran. Maka admissions counselor merupakan jenis counselor yang bekerja di sebuah universitas.
Selain harus memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor, admissions counselor juga biasanya diharuskan untuk melakukan tugas-tugas seperti berikut ini. Antara lain:
- Melakukan perekrutan mahasiswa baru
- Melakukan wawancara dengan para pelajar yang memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan di universitas tempatnya bekerja
- Mengembangkan prosedur perekrutan mahasiswa, dan yang lainnya
Rekomendasi Skill dan Kompetensi bagi Seorang Counselor
Meskipun memang counselor ini terdiri dari berbagai jenis. Namun persyaratan untuk menjadi counselor ini pada umumnya sama. Dimana selain harus memiliki sertifikasi khusus di bidang counselor yang dijalani, seorang counselor juga dituntut untuk bisa menguasai sejumlah skill dan kompetensi yang terdiri dari:
1. Kemampuan untuk Berkomunikasi
Dalam memberikan konsultasi kepada klien, seorang counselor dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Sehingga akan menciptakan hubungan yang erat dengan klien. Hingga akhirnya klien bisa menceritakan masalahnya secara keseluruhan.
Bukan hanya itu saja, komunikasi juga diperlukan saat counselor memberikan nasehat dan saran terhadap klien. Sehingga klien bisa dengan mudah memahami mengenai apa yang disampaikan oleh counselor tersebut, sebagai langkah untuk melakukan terapi pada klien.
2. Kemampuan untuk Menjalin Hubungan (Interpersonal) dengan Klien
Selain kemampuan berkomunikasi, seorang counselor juga dituntut untuk bisa menjalin hubungan yang baik dengan klien. Sehingga menimbulkan keterbukaan pada klien tersebut untuk menceritakan semua masalahnya. Selain itu, kemampuan interpersonal ini dibutuhkan mengingat ada beberapa counselor yang menangani klien dalam waktu yang cukup lama.
Dengan kata lain, jika skill dan kompetensi untuk posisi counselor tersebut tidak dimilikinya, maka sangat mustahil bagi seorang counselor untuk bisa bertahan dengan klien yang memiliki permasalahan yang sama, dalam waktu yang cukup lama tersebut.
Baca Juga: Berkomunikasi Dengan Siapa Saja
3. Memiliki Tingkat Kesabaran yang Tinggi
Tak bisa dipungkiri, bahwa dalam menangani seorang klien, counselor dihadapkan pada klien yang temperamental, emosional, serta memiliki tingkah laku yang buruk. Untuk menghadapi klien dengan perilaku buruk tersebut, tentunya dibutuhkan seorang counselor yang memiliki kesabaran penuh. Dalam arti, memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.
4. Memiliki Emosi yang Stabil
Bagi sebagian orang, berhadapan dengan sejumlah orang yang emosional dan temperamental seringkali dibalas dengan tingkah laku yang penuh emosional juga. Namun tidak demikian dengan seorang counselor.
Dimana meskipun klien yang ditanganinya adalah orang yang emosional dan berperilaku buruk. Counselor tersebut tetap harus menghadapinya dengan sabar, dan tidak terpancing emosi. Dengan kata lain, untuk menjadi seorang counselor, Anda perlu memiliki emosi yang senantiasa stabil, dan tidak mudah terpengaruh dengan perubahan emosi dan perilaku dari klien yang ditanganinya.
5. Dapat Dipercaya dan Pintar Menjaga Rahasia
Seorang counselor dituntut untuk bisa menyimpan rahasia mengenai masalah yang dihadapi kliennya. Sehingga hal tersebut bisa menciptakan rasa percaya pada diri klien untuk mengutarakan sejumlah masalahnya, tanpa khawatir hal tersebut akan sampai ataupun terdengar oleh pihak lain.
6. Kemampuan untuk Melakukan Riset
Dalam menangani klien, seorang counselor hendaknya memiliki skill dan kompetensi untuk posisi counselor dalam bidang riset. Dalam arti, untuk memecahkan masalah yang dialami klien, seorang counselor hendaknya bisa melakukan riset terlebih dahulu.
Baik itu yang mengenai latar belakang dan penyebab dari masalah yang dihadapi klien, diagnosa ataupun perilaku yang timbul dari adanya masalah tersebut, maupun melakukan riset mengenai cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sejumlah masalah yang dialami klien tersebut.
7. Kemampuan untuk Melakukan Observasi
Selain melakukan riset, seorang counselor juga hendaknya bisa melakukan observasi dengan baik, sebagai petunjuk dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang dialami klien. Observasi yang dimaksud menyangkut perilaku, raut wajah, caranya berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, dan semacamnya.
8. Kemampuan untuk Memecahkan Masalah (Problem Solving)
Skill dan kompetensi untuk posisi counselor lainnya yang dimiliki oleh seseorang yang berminat untuk bekerja di posisi tersebut yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah yang dialami klien. Hal ini dikarenakan, hampir semua klien yang datang ke counselor, sebagian besar diantaranya menginginkan agar counselor tersebut bisa memberikan solusi/jalan keluar terhadap semua permasalahan yang mereka alami.
Dengan kata lain, untuk menjadi seorang counselor, Anda ataupun yang lainnya perlu memiliki sejumlah skill dan kompetensi untuk posisi counselor, seperti yang telah disebutkan di atas. Barulah kemudian, counselor tersebut bisa mengikuti sertifikasi khusus, sesuai jenis dan bidang counselor yang dipilihnya.
Leave Comment
Your email address will not be published, Required fields are marked