Apa itu KPI mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang umum dijawab dalam dunia HR. Kontrol serta evaluasi menjadi sebuah fungsi penting di dalam manajemen sehingga bisa memastikan rencana kerja yang dilakukan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Dengan berjalan baiknya seluruh rencana, tujuan akhir dari sebuah organisasi dapat tercapai dengan baik. Tentu, agar dapat melakukan fungsi kontrol serta evaluasi tersebut, diperlukan manajemen kinerja yang dapat menggambarkan proses bisnis keseluruhan.
Sistem dari manajemen kinerja dapat diukur dengan mudah bila menggunakan KPI. KPI atau Key Performance Indicator menjadi hal yang umum disebut. Sistem manajemen kinerja memuat berbagai ukuran KPI dan mempresentasikan kinerja dari semua bagian organisasi.
Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang mempunyai manajemen kinerja tetapi hanya berisi list, serta mengabaikan keterikatan antar indikator. Tentu hal ini akan menjadi kurang maksimal.
Hal yang Harus Diketahui Mengenai Key Performance Indicator
KPI merupakan sebuah alat ukur yang memberikan penggambaran efektivitas dalam perusahaan agar bisa mencapai tujuan bisnisnya. Perusahaan mempergunakan KPI sebagai pengukur kesuksesan apakah bisa mencapai target yang merek miliki.
KPI dihitung dengan periode harian, bulanan dan mingguan. KPI yang baik tentu menjadi hal penting dan secara terus menerus memperoleh perhatian dari manajemen. Saat ada penyimpangan KPI, manajemen harus mengambil sebuah keputusan kemudian memanggilnya.
KPI hanya berfungsi bila memang terdapat tindak lanjut dari penilaian ini. Namun biasanya tim akan bertanya-tanya, mengapa hasilnya tidak merefleksikan kinerja dari perusahaan. Untuk mempertimbangkan strategi dalam penyusunan KPI, Anda harus memulai melihat tujuan.
Anda dapat melihat seperti apa tujuan dari organisasi, kemudian cara untuk mencapainya serta siapa yang akan mengambil tindakan berdasarkan pada informasi tersebut. Hal ini menjadi sebuah proses berulang serta melibatkan masukan dari berbagai macam pihak.
Pihak yang biasanya memberikan masukan seperti kepala bagian, para manager, serta analysts. Nantinya, Anda akan memperoleh hasil yang signifikan.
Penerapan KPI dalam Sebuah Perusahaan
Sebelum sebuah organisasi dapat menyatakan bila mereka sudah mengimplementasikan KPI dapat operasional, ada beberapa kriteria dasar yang harus dipenuhi seperti kolaborasi antara tim, karyawan, pelanggan dan supplier.
Kemudian desentralisasi dari manajemen hingga ke operasional hingga hubungan KPI serta strategi. Agar dapat mengimplementasikannya, diperlukan sebuah proses sistem yang saling berkaitan entah dari lingkungan organisasi sendiri hingga pihak-pihak luar.
Begitu juga dengan masalah seperti laporan. Laporan harus dilakukan dengan tepat waktu, fokus dan efisien, bahkan harus fokus pada sebuah pengambilan keputusan. Saat mengimplementasikan KPI, hal paling penting ialah mendefinisikan tujuannya.
Sehingga, bukan hanya mengenal apa itu KPI saja. Terdapat sebuah metode yang dilakukan untuk merencanakan sebuah tujuan dan menggabungkan beberapa kriteria, kriteria ini disebut dengan SMART.
S memiliki arti specific, sehingga tujuan harus jelas, spesifik serta tidak melebar. Tujuan atau hasil yang melebar tidak diharapkan. Namun, saat tujuan spesifik, tentu bisa lebih mudah mengetahui kapan tujuan dan hasil dapat tercapai.
Huruf M memiliki arti Measurable, sehingga tujuan serta hasil harus bisa diukur, baik untuk kualitas maupun kuantitas. Ada juga Achievable yang mengartikan tujuan harus bisa dicapai namun harus diformulasikan sebagai sebuah tantangan.
Untuk R adalah Realistic sehingga bisa menciptakan gagasan atau ide yang realistis untuk dicapai. Terakhir T atau time sensitive, artinya semua hasil serta tujuan mempunyai batasan waktu kapan hasil bisa dicapai.
KPI yang Harus Diterapkan
Setelah mengetahui apa itu KPI, hal berikutnya adalah mengetahui apa saja KPI yang harus diterapkan:
- Absensi kerja
Di dalam indikator absensi kerja, hal yang dijadikan pengukuran adalah tingkat hadirnya karyawan. Baik karena sakit, izin atau lainnya. KPI ini sangat penting karena dengan tingkat kehadiran Anda dapat menghitung nilai lainnya.
- Durasi kerja sebuah posisi
Durasi kerja sebuah posisi beda dengan durasi kerja dalam satu hari, namun durasi ini berkaitan dengan tingkat ketahanan karyawan di dalam sebuah posisi. Ketika karyawan tidak mengalami kenaikan pangkat pasti akan memilih keluar dari perusahaan.
- Pelatihan yang dijalankan
Salah satu agenda yang dilakukan HR ialah pelatihan untuk karyawan. Hal tersebut begitu penting sebagai pengembangan karyawan serta kelangsungan kinerja perusahaan. Poin ini juga harus ada di dalam tujuan.
- Waktu yang diperlukan untuk mengisi posisi
Agenda penting HR selain melakukan training serta rekrutmen adalah mengukur waktu yang diperlukan untuk mengisi sebuah posisi terisi.
Leave Comment
Your email address will not be published, Required fields are marked