Pengembangan karyawan (employee development) dapat dipahami sebagai program pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mempersiapkan karyawan agar memiliki performa kerja yang lebih baik.
Employee development bukan hanya bertujuan meningkatkan skill karyawan. Melainkan juga mempersiapkan karyawan sehingga mereka siap menempati posisi yang lebih tinggi. Dengan kata lain, program pengembangan ini juga menunjang untuk pengembangan karir karyawan.
Agar dapat mencapai tujuan bisnis, perusahaan memerlukan profesional yang ahli di bidangnya serta memiliki berbagai skill. Program employee development menjadi ujung tombak menghasilkan SDM berkualitas dan skillful.
Peran Manajer dalam Pengembangan Karyawan
Dalam perusahaan, terdapat manajer-manajer yang bertugas mengatur keseimbangan sebuah manajemen. Seorang manajer adalah pemimpin dalam sebuah tim atau divisi di perusahaan.
Pemimpin yang baik tentu ingin agar yang dipimpinnya terus maju dengan memberikan dorongan serta dukungan yang nyata. Keberadaan manajer pada dasarnya adalah merekrut serta melatih penggantinya.
Apabila ingin dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi alias naik jabatan, mau tidak mau manajer harus memiliki seseorang yang siap menggantikan dirinya untuk menjalankan peran sebagai manajer baru.
Sayangnya, untuk memiliki seseorang yang siap menggantikan membutuhkan waktu yang tidak sekejap. Inilah mengapa perusahaan Anda perlu memiliki program pengembangan karyawan yang direncanakan secara matang dan mungkin memakan waktu lama.
Dengan mempersiapkan seseorang untuk naik jabatan menggantikan dirinya, manajer bisa meningkatkan karirnya secara mulus dan lebih cepat. Ini tentu berdampak positif bagi pengembangan karir manajer itu sendiri.
Sebaliknya, apabila seorang manajer tidak mempersiapkan dan melatih penggantinya, mungkin ia akan sulit mengembangkan karirnya. Meskipun mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain, ia mungkin akan tetap berkutat di pekerjaan yang sama.
Selain tidak berkembang, manajer tersebut kemungkinan juga tidak memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sampai ada seseorang yang siap menggantikannya.
Kalaupun manajer masih menikmati perannya sebagai manajer perusahaan dan belum ingin berganti posisi, mereka tetap harus fokus pada pengembangan karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja tim.
Karyawan yang berkembang mampu menemukan kesempatan menarik baik di dalam maupun luar perusahaan. Perusahaan tentu ingin meningkatkan retensi. Namun memberikan pengalaman yang hebat kepada karyawan adalah level yang lebih tinggi.
Employee development adalah bukti bahwa perusahaan tidak hanya peduli akan kinerja karyawan. Melainkan juga peduli terhadap pengalaman serta karir karyawannya.
Metode Pengembangan Karyawan yang Dapat Dilakukan
Program employee development perlu direncanakan secara matang agar pelaksanaannya lancar serta memberikan hasil memuaskan. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan pihak manajerial atau tim HR untuk menyusun program employee development?
Berikut ini beberapa metodenya.
1. Training (Pelatihan)
Mengadakan pelatihan atau training merupakan salah satu metode program pengembangan karyawan yang umum dilakukan di berbagai perusahaan. Pelatihan diberikan untuk melatih serta meningkatkan skill karyawan sehingga semakin terampil dalam melakukan tugasnya.
Di samping itu, training juga bertujuan memberikan wawasan baru kepada karyawan atau kemampuan baru yang sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan. Program pelatihan ini bisa dilakukan baik secara internal maupun eksternal.
Pelatihan internal dilakukan di lingkungan perusahaan dengan trainer yang berasal dari internal perusahaan pula. Sedangkan pelatihan eksternal dilakukan dengan cara mengirim karyawan terpilih ke instansi atau lembaga tertentu untuk mengikuti training.
Manajerial ataupun HR dapat pula mendatangkan trainer dari luar perusahaan untuk memberikan training kepada karyawan. Adapun macam-macam program pengembangan karyawan melalui pelatihan diantaranya:
- Skill training: pelatihan keahlian untuk meningkatkan skill karyawan.
- Retraining: pelatihan ulang yang tujuannya memberikan skill yang dibutuhkan karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah.
- Cross functional training: pelatihan lintas fungsional yang melibatkan tenaga kerja melakukan kegiatan kerja di bidang lain selain pekerjaannya.
- Team training: training untuk melatih kerja sama tim dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
- Language training: pelatihan meningkatkan kemampuan berbahasa asing sehingga dapat bersaing secara global.
- Technology training: pelatihan teknologi untuk menunjang kebutuhan perusahaan seperti digital marketing, programming, dan sebagainya.
- Creativity training: training yang memberikan peluang untuk kreatif, memicu gagasan-gagasan sebebas mungkin pada nilai rasional yang mendorong pengembangan bisnis perusahaan.
2. Program Pendidikan
Metode pengembangan karyawan berikutnya yaitu melalui program pendidikan. Terkadang perusahaan memberikan fasilitas pendidikan formal kepada karyawan yang potensial.
Manajer dapat mendorong tim yang potensial dan memberikan rekomendasi agar memperoleh pendidikan formal pada tingkat tertentu. Misalnya karyawan lulusan SMA atau SMK diberikan beasiswa pendidikan ke jenjang S1 maupun D3.
Dengan adanya kesempatan menempuh pendidikan yang diberikan, karyawan diharapkan memperoleh wawasan lebih luas. Dengan begitu, nantinya mereka dapat melaksanakan tugasnya secara optimal dan kompeten.
3. Rotasi Kerja
Program pengembangan karyawan tidak terbatas pada kegiatan di luar kerja. Manajer juga dapat mendorong SDM untuk terus mengembangkan kemampuannya dengan cara melakukan rotasi kerja.
Rotasi kerja dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan agar dapat menghandle pekerjaan baru. Sehingga mereka bisa merasakan variasi pekerjaan selain jobdescnya sendiri.
Di samping itu, rotasi kerja juga memberi kesempatan karyawan untuk menemukan posisi yang lebih sesuai dengan minatnya (passion). Rotasi kerja bisa dilakukan dengan memindahkan karyawan dari divisi satu ke divisi lainnya.
Ketika menerapkan program pengembangan karyawan melalui rotasi kerja, karyawan tentu perlu mendapatkan instruksi maupun bimbingan terlebih dahulu agar tugas barunya terselesaikan dengan baik.
4. Mengadakan Coaching
Employee development lainnya yang juga sering dilakukan oleh perusahaan adalah coaching. Coaching biasanya diadakan dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada karyawan. Dengan meningkatnya motivasi, keterampilannya juga diharapkan meningkat.
Meningkatnya keterampilan akan menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik. Di samping itu, coaching juga dapat menjadi sarana saling membagikan ilmu serta memperkuat bonding antar karyawan.
Pelaksanaan coaching tentunya didampingi oleh coach berpengalaman, baik dari internal perusahaan maupun lingkungan eksternal perusahaan.
5. Outing
Outing mungkin menjadi kegiatan favorit banyak karyawan. Meskipun tampaknya kegiatan ini dilakukan untuk bersenang-senang, nyatanya outing adalah salah satu metode pengembangan karyawan yang memberikan banyak manfaat.
Baca Juga: Cara Menghindarkan Stres Dari Kehidupan Rumah
Outing adalah kegiatan di mana para karyawan dari berbagai level melakukan aktivitas tertentu di luar kantor. Pada dasarnya, tujuan outing adalah untuk mempererat bonding serta menjaga kekompakan karyawan, dari level terbawah sampai level tertinggi.
Dalam kegiatan outing, biasanya karyawan akan dibagi ke beberapa kelompok. Selanjutnya, mereka akan memainkan permainan yang melatih beragam soft skill. Mulai dari kepemimpinan, team work, berpikir kritis, hingga problem solving.
Meskipun seperti permainan biasa, namun berbagai game yang dimainkan saat outing mengasah bermacam-macam softskill yang juga diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas kerja.
6. Uji Kompetensi
Uji kompetensi atau uji kemampuan adalah metode lain yang dapat diterapkan dalam rangka mengembangkan karyawan. Perusahaan dapat memberikan uji kompetensi kepada karyawan baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak ketiga seperti badan sertifikasi BNSP.
Employee development adalah suatu keharusan jika perusahaan ingin memperoleh citra yang baik serta kepercayaan tinggi dari karyawan. Beberapa metode pengembangan karyawan di atas bisa diterapkan untuk mengeluarkan potensi karyawan yang masih terpendam.
Leave Comment
Your email address will not be published, Required fields are marked