Generasi Alpha: Pemimpin Dunia Berikutnya

Setelah para Milenial dan Gen Z, kini terbitlah Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya sebagai generasi terbaru yang akan segera memasuki dunia kerja. Sama seperti kedua angkatan sebelumnya, Gen Alpha juga memiliki karakteristik khusus.

Ini dipengaruhi oleh bagaimana cara mereka dibesarkan. Bisa dibilang, mereka merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital yang telah merasuk ke dalam hampir setiap aspek kehidupannya sejak lahir.

Hal ini sebagai gambaran terkait seperti apa Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya akan memimpin dunia selanjutnya setelah masa para Milenial dan Gen Z berakhir, termasuk memimpin dunia kerja. Apalagi, banyak yang memperkirakan bahwa angkatan ini mampu membuat revolusi.

Namun ternyata, banyak yang belum memahami sebenarnya apa yang dimaksud dengan Gen Alpha, serta bagaimana karakter dan keunggulan yang mereka miliki. Jika ketahui ulasan lengkap terkait seluk beluk generasi satu ini melalui artikel berikut.

Siapa Itu Generasi Alpha Pemimpin Dunia Berikutnya?

Secara spesifik, Gen Alpha sebenarnya merupakan anak-anak dari para milenial, yang lahir antara tahun 2010 dan 2025. Milenial merupakan generasi terbesar dalam angkatan kerja saat ini, terutama di negara besar seperti Amerika Serikat.

Berbeda dengan para boomers, milenial adalah orang tua yang peduli dan sudah lebih mendukung. Ini berarti anak-anak mereka yaitu Gen Alpha kemungkinan besar memperoleh dukungan kesehatan mental, work life balance, serta keamanan finansial yang optimal.

Bahkan dalam sebuah studi terbaru, 75% anak usia 8-10 tahun saat ini sudah memikirkan kesehatan mental mereka sejak dini. Itu sebabnya, mereka dipandang memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal mentalitas serta cara berpikir.

Karakteristik Generasi Alpha Pemimpin Dunia Berikutnya

Selain dipengaruhi oleh metode asuh dengan dukungan mental yang lebih optimal, gen ini juga sudah lebih akrab terhadap teknologi dibanding milenial maupun Gen Z. Hal ini karena kedua generasi sebelumnya tumbuh pada masa-masa revolusi teknologi.

Berbeda dengan Gen Alpha yang tumbuh besar pada masa di mana teknologi telah terintegrasi dengan lancar ke dalam dunia mereka sejak awal. Kondisi tersebut membuat mereka memiliki karakteristik yang unik untuk memimpin dunia kerja, yaitu sebagai berikut:

1. Didorong oleh Teknologi

Hubungan Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya dengan teknologi lebih dekat jika dibandingkan dua angkatan sebelumnya. Apalagi, kurikulum pembelajaran terbaru mendukung mereka untuk menguasai aplikasi kompleks, pemrograman, dan perangkat digital bahkan sejak dini.

Itu sebabnya, studi dari McCrindle Research menyebut generasi ini sebagai “Great Screen Age” karena kecakapan mereka dalam menghadapi evolusi teknologi yang cepat. Sebab sejak lahir, mereka sudah mampu beradaptasi dengan perkembangan di dunia teknologi.

2. Juara Multitasking

Sebenarnya, kemampuan multitasking atau mengerjakan berbagai pekerjaan secara sekaligus dalam satu waktu juga dimiliki oleh kedua generasi sebelumnya. Namun pada Gen Alpha, kemampuan ini dianggap lebih baik.

Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk mengelola beberapa layar, tugas, dan percakapan secara bersamaan. Mereka dapat belajar dengan cepat, dan kapasitas mereka dalam mempertahankan informasi jauh lebih besar daripada kedua generasi sebelumnya.

3. Memiliki Jiwa Entrepreneurship

Teknologi telah memberikan akses ke lebih banyak informasi kepada Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya daripada angkatan sebelumnya. Jika ingin mencari solusi, maka mereka cukup bertanya kepada Google atau tools AI untuk mencari jawaban atau penyelesaiannya.

Hal ini juga berkontribusi pada konsep baru yang disebut kewirausahaan anak (kid-powered entrepreneurship) yang berbasis teknologi siap guna. Ini membuat mereka bisa belajar bagaimana memecahkan masalah, menjadi inovatif, serta menjadi kreatif sejak dini.

Nilai-Nilai yang Diusung Generasi Alpha Pemimpin Dunia Berikutnya

Sebagai pemimpin dunia dan dunia kerja saat ini, penting bagi Anda untuk memahami nilai-nilai inti dari generasi yang akan datang. Sehingga, generasi Anda bisa membangun angkatan kerja yang lebih baik dan berkembang. Adapun nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Privasi

Generasi ini mengenal media sosial melalui konten profesional, sebab mereka tumbuh dalam dunia yang dipenuhi influencer dan vlogger. Beberapa di antaranya bahkan mungkin memiliki orang tua yang aktif di media sosial.

Hal ini diprediksi kemungkinan akan akan membawa gen Alpha ke kehidupan media sosial yang jauh lebih privat. Termasuk perubahan dalam hal peningkatan preferensi komunikasi yang lebih personal seperti email atau telepon.

2. Keberagaman (Diversity)

Ini sebenarnya merupakan nilai-nilai yang sudah diteruskan dari hasil perjuangan kedua generasi sebelumnya. Karena sudah tumbuh di era meningkatnya kesadaran sosial, maka pandangan mereka secara alami jauh lebih beragam serta inklusif.

Itu artinya, Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya jauh lebih mampu menerima perbedaan (diversity) serta mau berjuang untuk kesetaraan. Selain itu, keterbukaan terhadap ide-ide baru membuat mereka lebih responsif terhadap eksperimen dan perubahan.

3. Kehidupan Pribadi Lebih Penting daripada Kehidupan Kerja

Dahulu, kehidupan kerja dianggap sangat penting, dibuktikan oleh jadwal kerja yang sangat padat dan terstruktur. Contohnya seperti waktu kerja selama minimal 8 jam sehari atau 5 hari dalam seminggu.

Kini, pendekatan generasi sekarang terhadap pekerjaan adalah tentang integrasi antara personal life dengan work life. Mereka tidak lagi terbatas pada jadwal kerja tradisional dan bisa mengatur pekerjaan secara fleksibel sesuai dengan preferensi gaya hidup mereka.

Bahkan, para ahli memprediksi bahwa angkatan atau generasi ini akan melihat pekerjaan berbasis remote sebagai hal yang sangat normal. Selain itu, mereka dianggap akan lebih menghargai keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan sosial.

Bagaimana Cara Pihak HR Menyiapkan Diri Menyambut Gen Alpha?

Melalui berbagai karakteristik serta nilai-nilai khas di atas, jelas bahwa Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya akan membawa banyak perubahan dalam kultur dunia kerja. Untuk mempersiapkan sebagai pemimpin selanjutnya, ini yang bisa dilakukan di dunia kerja saat ini:

1. Meningkatkan Keterlibatan sesuai Tujuan

Saat bekerja, Gen Alpha bukan hanya mencari gaji saja, tetapi juga mencari tujuan. Mereka didorong oleh keinginan untuk membuat perubahan dalam dunia. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menyelaraskan nilai-nilai perusahaannya dengan tujuan bermakna.

Hal ini penting untuk menarik dan mempertahankan semangat para Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya yang tingkat kepedulian sosialnya lebih tinggi. Sehingga, keterlibatan atau engagement mereka dalam dunia kerja bisa meningkat.

2. Kerja Fleksibel

Sesuai penjelasan sebelumnya, generasi ini akan berkembang dalam lingkungan kerja yang fleksibel sesuai preferensi mereka. Karena itu, para HR perlu mempertimbangkan opsi kerja jarak jauh, jam kerja fleksibel, dan proyek berbasis kontrak sebagai motivasi produktivitas.

3. Memberi Feedback (Umpan Balik) Berkelanjutan

Bagi Gen Alpha, ulasan kinerja reguler saja tidak akan cukup mereka menginginkan umpan balik yang lebih sustainable atau berkelanjutan. Hal ini karena mereka cenderung lebih menghargai pengakuan atau recognition sebagai sumber motivasinya saat bekerja.

Jika dahulu pengakuan terhadap karyawan biasa disampaikan dalam penghargaan karyawan secara tahunan, namun kini pengakuan tersebut bisa diberikan secara sederhana. Salah satunya yaitu melalui umpan balik yang konkret dan lebih personal.

Sebagai calon pemimpin dunia selanjutnya, generasi ini sebenarnya sudah mulai memberikan pengaruh mereka di dunia profesional. Dengan memahami karakter Generasi Alpha pemimpin dunia berikutnya sejak dini, Anda bisa mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja.

Berlangganan Newsletter

Jika anda tertarik mendapatkan update terkait learning management system, silahkan isi form berikut ini.

0 Comment

Leave Comment

Your email address will not be published, Required fields are marked





Related Article

Strategi talent acquisition merupakan salah satu cara untuk hiring karyawan baru namun dengan mempertimbangkan poin skill calon karyawan dibanding

Setiap perusahaan harus tahu bagaimana cara menyusun strategi retensi bagi karyawan yang bekerja hybrid. Kini Perusahaan sudah semakin maju, sehing

Unduh Codemi Learning Hub Annual Report 2022

X