8 Faktor Menurunnya Motivasi Karyawan

Dalam dunia kerja faktor menurunnya motivasi karyawan dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Kita tidak bisa memandang secara general permasalahan tersebut karena setiap individu pasti memiliki mentalitas sendiri.

Namun apabila kita secara terpaksa menerapkan generalisasi pada penyebabnya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Pada kesempatan ini mari kita bedah bersama delapan penyebab terbesarnya.

Jadi jika mengetahuinya tentu Anda sebagai employer mampu mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga efektivitas dan produktivitas para employee dapat dioptimalkan agar mereka tidak menjadi deadwood.

Apalagi dalam ekosistem kerja modern di mana lebih banyak jumlah deadwood dibandingkan karyawan produktif. Jadi sebagai employer Anda juga harus menyadarinya sejak dini agar makhluk tersebut dapat diberantas.

Tujuan kami membahas faktor ini adalah untuk mempertahankan para karyawan produktif agar tidak menjadi deadwood. Sehingga produktivitas mereka dapat dipertahankan dan berguna bagi entitas.

Ini Dia Faktor Menurunnya Motivasi

Kami sudah merangkum kedelapan faktornya sehingga Anda dapat mempelajarinya lebih mudah. Perhatikan pembahasan berikut sehingga mampu menjaga produktivitas employee tetap pada taraf optimal.

1. Kurangnya profesionalisme 

Salah satu faktor menurunnya motivasi dalam bekerja paling sering ditemui di Indonesia adalah kurangnya profesionalisme. Orang hanya sekedar bekerja tanpa melihat hasil pekerjaannya.

Hal seperti ini jelas berdampak pada buruknya kualitas dan produktivitas dari pegawai tersebut. Dia hanya bekerja selama pekerjaannya selesai tanpa peduli bagaimana hasil akhirnya optimal atau tidak.

Ini memang berhubungan dengan mentalitas di mana seseorang memang tidak berniat menjadi seorang profesional. Sebagai employer lebih baik Anda cepat membuang makhluk seperti ini.

Alasannya jelas ketika mental awal saja sudah seperti itu maka mereka memang tidak bisa diselamatkan lagi. Apalagi para pekerja modern banyak yang memiliki mindset seperti ini dalam otaknya.

Baca Juga: Cara Memotivasi Milenial

2. Kurangnya kejelasan dalam proyek 

Jika faktor menurunnya motivasi disebabkan karena kurangnya kejelasan dalam proyek atau task ini masih bisa diperbaiki. Memang masalah komunikasi dan kejelasan sering sekali terjadi.

Biasanya para employer kurang tepat dalam menyampaikan task sehingga pegawai menjadi ragu dalam bergerak. Siapa juga yang ingin menjalankan task tidak jelas dan berujung pada kesalahan fatal.

Sehingga banyak employee lebih memilih untuk mengerjakan secara perlahan dan setengah hati. Sehingga dari hasil sendiri jelas tidak memuaskan bahkan paling parah tidak sesuai instruksi.

Oleh karena itu sebagai seorang atasan Anda harus mampu menyampaikan secara jelas seperti apa task pada employee. Ini akan membuat mereka lebih yakin pada apa yang dikerjakan.

3. Pekerjaan yang tidak menjanjikan 

Job insecurity menjadi salah satu faktor menurunnya motivasi di kalangan para pekerja. Kasus paling sering terjadi adalah pada sebuah perusahaan yang masa depannya tidak jelas.

Bisa karena entitas tersebut terancam bangkrut atau memang fundamental entitasnya buruk. Jadi pegawai sendiri merasa tidak yakin mengapa harus mempertahankan diri pada entitas tersebut.

Jika itu adalah alasannya maka sulit mengatasi mental breakdown dari para pekerja. Kita hanya bisa menunggu waktu atau minimal mengurangi deteriorasi dari efektivitas para pekerja.

Harus ada pendekatan secara personal antara pihak employer pada employee. Sehingga setidaknya employee dapat bekerja secara efektif sampai pada titik terakhir nafas entitasnya.

4. Kurangnya komunikasi 

Komunikasi sering menjadi faktor menurunnya motivasi kerja para pekerja terutama usia muda. Ini biasanya juga disebabkan oleh employer yang sudah beda jauh generasinya dengan pekerja.

Sehingga cara berkomunikasi antara atasan dan bawahannya memang tidak efektif sama sekali. Salah satu solusi paling mudah adalah mengubah gaya komunikasi vertikal pada perusahaan tersebut.

Para pekerja terutama dari generasi milenial sudah tidak menganggap penting adanya hierarki. Karena mereka juga tahu tanpa adanya para pekerja profesional jelas entitas tidak akan bergerak.

Oleh karena itu setidaknya harus ada kesetaraan komunikasi ketika hendak mengkomunikasikan sesuatu. Buat percakapan terasa horizontal agar penyampaian proyek lebih jelas.

5. Kurangnya fleksibilitas di tempat kerja

Tempat kerja yang kaku menjadi faktor menurunnya motivasi paling sering ditemui. Tahukah Anda bahwa di Indonesia mayoritas entitas masih menerapkan sistem feudal yang sangat kaku.

Sehingga bagi para pekerja generasi lebih muda ini sama sekali tidak cocok dengan pandangan hidup mereka. Itu menyebabkan mereka hanya bekerja untuk menyelesaikan tugas saja.

Tidak peduli hasilnya baik atau tidak karena banyaknya keterbatasan dalam bergerak. Apabila para employee diberikan kebebasan dalam menyelesaikan task ini sebenarnya sudah jadi solusi mudah.

Fleksibilitas adalah salah satu aspek penting dalam menjaga performa para pekerja tetap efisien. Karena sekarang para pekerja muda sadar akan kemampuan mereka dalam menyelesaikan task.

Jadi tidak perlu lagi harus terlalu kaku dalam proses menyelesaikannya sesuai target. Hal seperti ini jarang disadari oleh para employer karena sudah terlalu terbiasa dengan atmosfer kerja yang kaku.

Baca Juga: Insentif Non-Moneter Untuk Menambah Motivasi Kerja Karyawan

6. Merasa tidak dianggap 

Faktor menurunnya motivasi ini dapat terjadi dari dua arah yaitu pekerja itu atau lingkungan kerjanya. Jika pekerja tidak dianggap karena pribadinya sendiri maka harus kita berikan pengertian secara perlahan.

Apabila tidak bisa langsung buang saja, untuk apa memberikan terlalu banyak effort bagi para pekerja manja. Masalah kedua terjadi karena iklim kerja memang membuatnya tidak dianggap.

Misalnya employee tersebut potensial namun tim tidak ingin tersaingi oleh kapabilitas individu itu. Kondisi ini memang perlu diakui sangat sering terjadi sehingga mendiskriminasi individu tertentu.

Sebagai atasan Anda harus melihat secara keseluruhan mana penyebab terjadinya problem. Lakukan komunikasi yang bagus agar tim mau berkompromi dan perlahan mulai menerimanya.

Jika itu sudah dilakukan perlahan pasti individu tersebut dapat berbaur dalam tim dan produktivitasnya meningkat lagi. Jadi ini jauh lebih baik dibandingkan memelihara pekerja manja.

7. Gagalnya penyampaian visi perusahaan

Kurangnya penyampaian visi perusahaan dapat menjadi faktor menurunnya motivasi. Jadi pegawai tersebut memang bisa menyelesaikan task dengan baik namun dia tidak tahu akan dibawa kemana kemampuannya.

Apalagi jika merasa progres dari perusahaannya memang stagnan tentu berpikir mencari tempat lebih baik akan terjadi. Masalah seperti ini biasanya terjadi pada saat recruitment pihak human resource tidak menjelaskan secara optimal.

Jadi bagaimana perusahaannya akan bergerak tidak disampaikan secara jelas pada pegawainya. Pekerja sendiri terkadang juga tidak peduli pada visi ini sehingga menjadi silent killer pada dirinya.

Memang poin ini cukup kompleks karena erat hubungannya dengan mentalitas seseorang ketika melakukan pekerjaannya. Ada pekerja yang tidak butuh visi selama dia bisa menyelesaikan task dengan baik.

Namun ada juga pekerja di mana sangat bergantung pada masa depan perusahaan. Dua karakter tersebut umum ditemukan dan solusi pemecahannya adalah komunikasi vertikal haris lebih dioptimalkan.

8. Terlalu banyak micromanagement 

Ternyata micromanagement juga jadi faktor menurunnya motivasi para pegawai. Anda sebagai bos sudah tidak perlu lagi harus mengendalikan tangan para pekerja sebagai boneka.

Tugas atasan adalah memberikan task dan gambaran pada bagaimana pengerjaannya. Jika employee merasa kesulitan tentu mereka seharusnya datang sendiri meminta saran.

Micromanagement dalam sebuah perusahaan modern sudah harus dibuang jauh. Ini akan mengurangi produktivitas, kreativitas, efisiensi, dan motivasi berkembang para pekerja.

Jika kita tetap melakukan micromanagement secara intens pada setiap proyek tentu pekerja akan merasa terkekang. Tidak adanya fleksibilitas bisa menjadi pemicu jangka panjang mereka menjadi deadwood.

Jika sudah memahami delapan general rules tersebut tentu sekarang Anda bisa menemukan solusi paling tepat. Faktor menurunnya motivasi pekerja dapat kita mitigasi jika mampu melihatnya sedini mungkin.

Berlangganan Newsletter

Jika anda tertarik mendapatkan update terkait learning management system, silahkan isi form berikut ini.

1 Comment

    Leave Comment

    Your email address will not be published, Required fields are marked





    Related Article

    Ada beberapa jenis survei karyawan yang sering digunakan untuk mendapatkan informasi dan umpan balik terhadap perusahaan. Biasanya, survei juga dil

    Pengalaman karyawan yang konsisten merupakan aset berharga bagi sebuah organisasi seperti perusahaan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memberik

    Unduh Codemi Learning Hub Annual Report 2022

    X